Fadli Zon Sebut Ada Pihak Yang Tak Becus Urus Harga Telur, Jubir Psi Beri Jawaban


.com Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi tampak menanggapi pernyataan Fadli Zon yang mempermasalahkan harga telur.

Hal tersebut tampak dari laman Twitter @Uki23 yang diunggah pada Sabtu (4/8/2018).

Baca Juga

Awalnya, Fadli Zon melontarkan sindiran kepada pihak yang menurutnya tidak becus mengurus harga telur.

@fadlizon: "Ngurus harga telur sj nggak becus, bgmn ngurus negara?  (emoji tertawa) # 2019GantiPresiden."

Menanggapi hal tersebut, Dedek Prayudi membantah pernyataan Fadli.

Lebih lanjut Dedek Prayudi menyatakan bila omongan Fadli soal rakyat makin sulit tidak besar lengan berkuasa banyak pada opini masyarakat.

Untuk meyakinkan omongannya, Dedek Prayudi lantas mengunggah data dari Badan Pusat Statistik (BPS) terkait inflasi.

@Uki23: "Becus kok pak. Inflasi rata-rata tahunan semenjak Pak Jokowi menjabat mencapai titik terendahnya dalam 1 windu terakhir, dibawah 4%. itu artinya secara umum harga komoditas stabil dan terjangkau pak walau ada naik turun sedikit."

@Uki23: "itulah sebabnya ketika anda berkoar-koar soal rakyat makin sulit, tidak besar lengan berkuasa banyak pada opini masyarakat, kecuali ya memang your own die hard supporters. Mau bukti? nih pak. Saran saya, kalau mau berdiri opini pakai data pak semoga nggak jadi angin lalu. sumber data:BPS"



Harga telur dan daging ayam diketahui telah mengalami lonjakan harga dalam beberapa pekan terakhir.

Menurut Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Diarmita, hal tersebut dikarenakan oleh rantai pasokan yang terlalu panjang.

Sehingga ada perbedaan yang cukup tinggi antara harga dari produsen hingga ke tangan konsumen.

"Peternak itu selalu jadi kambing hitam dan bergotong-royong mereka jual sesuai dengan apa yang mereka dapat. Sekarang permasalahannya yaitu dikala membawa dari produsen ke konsumen lewat aneka macam tangan. Ini menyebabkan harga naik," ucap ia di Kompleks Gedung Kementan, Jakarta, Jumat (3/8/2018) menyerupai yang dikutip dari Kompas.com.

Ia menyampaikan apabila dikala ini harga di produsen atau peternak telah mengalami penurunan, namun di konsumen masih tinggi.

"Cuma masalahnya kan di konsumen masih tinggi. Ini kenapa ada disparitas? Kaprikornus langkahnya kini kan bagaimana kita operasi pasar. Kita memiliki kalau tidak salah 15 titik, jadi semua menciptakan model mini market untuk menciptakan harga sesuai teladan Permendag, yakni ayam Rp 32.000 dan telur ayam Rp 22.000," imbuhnya.

Dia pun belum sanggup menawarkan prediksi kapan harga telur dan daging ayam sanggup turun.

Menurutnya, diperlukan waktu untuk menyeimbangkan harga tersebut.

"Tapi peternak aku dulu selalu menjerit sesudah Lebaran, aku cari akar masalahnya. Setelah aku perbaiki, ternyata harga malah naik. Saya kemarin berpikir jangan naik-naik banget-lah. Untuk menjaga stabil memang sulit," ungkapnya.

Kenaikan harga telur dan daging ayam ini juga mempengaruhi laju inflasi.

Per Juli 2018, inflasi tercatat sebesar 0,28 persen.

Angka tersebut naik, bila dibandingkan Juli tahun kemudian yang berada pada kisaran 0,22 persen.

Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh Kepala BPS Suhariyanto yang menyebutkan kelompok materi masakan menawarkan andil besar dalam inflasi tahun ini.

Inflasi materi masakan sebesar 0,86 persen dengan andil 0,18 persen. Terutama lantaran sempat terjadi kenaikan harga telur ayam ras dan daging ayam ras.

"Kenaikan telur ayam ras sebulan terakhir memberi andil 0,08 persen," ujar Suhariyanto di kantor BPS, Jakarta, Rabu (1/8/2018).

Inflasi telur ayam ras terjadi di 72 kota. Kenaikan harga telur ayam ras tertinggi di Banjarmasin hingga 21 persen.

Sementara daging ayam ras memberi andil inflasi 0,07 persen.

Selain itu, materi masakan lainnya yang menyumbang inflasi yaitu cabe rawit sebesar 0,03 persen, kacang panjang sebesar 0,02 persen, serta bayam, jengkol, kangkung, tomat sayur, jeruk, dan tomat buah masing-masing 0,01 persen.

Di sisi lain, ada beberapa komoditas yang mengalami deflasi yaitu bawang merah dengan andil 0,05 persen, cabe merah sebesar 0,02 persen, serta daging sapi dan ikan segar sebesar 0,01 persen. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)





Sumber: tribunnews.com

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Fadli Zon Sebut Ada Pihak Yang Tak Becus Urus Harga Telur, Jubir Psi Beri Jawaban"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel