Diteror Hantu Tubuh Besar Hitam, 108 Warga Mengungsi
.com Warga Dusun Otak Pantai Desa Tebing Kerangan Kecamatan Nanga Pinoh, Melawi, Kalbar, secara massal dihantui rasa ketakutan menyangkut bencana mistis.
Baca Juga
Informasi ini menyebar cepat. Akhirnya disampaikan kepada Camat, Polsek dan Danramil Nanga Pinoh. Mendengar itu, Forkopincam turun ke Dusun Otak Pantai. Guna memantau dan mendengar eksklusif yang dialami masyarakat. Pertemuan dilaksanakan di rumah Kepala Dusun Otak Pantai.
Camat Nanga Pinoh, Daniel menceritakan, warga yang mengungsi sebanyak 108 jiwa. Mereka ketakutan karena terjadi beberapa bencana janggal. Berawal dari 9 bulan sebelumnya ada seorang warga meninggal dunia. Hasil investigasi petugas medis tidak ditemukan penyakit.
Kemudian beberapa waktu lalu, meninggal seorang nenek berusia 72 tahun. Sebelumnya, nenek tersebut sedang santai-santai menonton di rumahnya. Tiba-tiba pingsan, kejang-kejang, rahang terkunci, kaki tangan kaku dan mulutnya mengeluarkan buih. “Langsung meninggal,” sebutnya.
Berselang satu jam, suami sang nenek mengalami tanda-tanda yang sama. Pingsan, kejang-kejang, rahang terkunci, kaki tangan kaku dan lisan berbuih. Pihak keluarga berupaya memindahkan kakek tersebut ke rumah lain. Warga berkeyakinan bila dipindahkan ke rumah lain sang kakek dapat diselamatkan.
“Nah, sesudah suasana pemakaman selesai, ada ibadah penghiburan, orang lain yang mengalami mengalami hal sama,” kisahnya.
Tak hingga di situ, beberapa waktu kemudian ada lagi mengalami tanda-tanda sama. Terjadian tersebut menimpa sekitar enam warga. “Total dua orang meninggal dan 6 orang mengalami, semuanya berjumlah 8 orang,” terang Daniel.
Pihak Forkompincam melaksanakan obrolan dengan warga guna mengambil langkah antisipasi dan untuk mengetahui impian mereka.
“Di tengah cerita-cerita itu mereka sepakat, bahwa masih banyak yang tidak berani kembali dan mempertahankan dirinya atau bersikukuh masih akan tinggal di kawasan pengungsian itu,” terangnya.
Warga masih mengupayakan mencari paranormal yang sudah pernah mengusir makhluk halus tersebut. Sementara pengusiran makhluk halus dilakukan paranormal, mereka menjamin menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.
Termasuk menghilangkan kecurigaan yang sangat hiperbola antara satu sama lain, menghindari sikap-sikap melawan hukum. Misalnya cara main hakim sendiri. “Saya perintahkan tidak ada gerakan yang bersifat personal pribadi,” imbaunya.
Segala sesuatu harus dirapatkan dan dikonsultasikan warga dengan Kepala Dusun. Dan, Kepala Dusun sebelum mengambil perilaku harus dilaporkan dulu kepada Camat, Kapolsek dan Danramil. “Nah, itulah beberapa komitmen yang kita ambil,” jelasnya.
Daniel mengatakan, memang ada alternatif dan tawaran-tawaran dari pihak Forkompincam kepada warga. Misalnya meminta rohaniawan tiba untuk berkomunikasi. Kemudian meminta warga melaksanakan ronda secara bersama-sama. “Memastikan, melihat ibarat apa kejadian-kejadian yang sedang berlangsung,” ungkapnya.
Sebab kata dia, ini yakni pengalaman-pengalaman orang per orang yang tidak melihat secara keseluruhan. Tetapi akhir dongeng berantai, pengalaman pribadi-pribadi itu membentuk opini yang sangat meresahkan. “Sehingga menciptakan warga menjadi tidak berani ada di kawasan itu,” tukasnya.
Kapolsek Nanga Pinoh, Iptu M. Sembiring mengatakan, pihaknya hanya berharap warga dapat kembali ke Dusun Otak Pantai. Meningkatkan kewaspadaan dengan melaksanakan ronda dan memperketat pengawasan dengan Poskamling. “Kita berharap masyarakat dapat melaksanakan ronda. Karena itulah salah satu upaya keamanan. Tapi kalau masyarakat tak mau ya sudahlah,” pungkasnya. (ded/arm)
Sumber: jpnn.com
0 Response to "Diteror Hantu Tubuh Besar Hitam, 108 Warga Mengungsi"
Posting Komentar