Sebelum Tien Wafat, Soeharto Sempat Alami Tiga Bencana Tak Biasa Ketika Memancing

.com Selama 32 tahun Indonesia dipimpin oleh Soeharto.

Soeharto menjadi presiden seusai Soekarno turun dari jabatannya sebagai presiden yang pertama.

Seorang pengelola restoran, Hioe Husni Wirajaya menceritakan pengalamannya dikala bertemu Soeharto.

Termasuk dikala Soeharto mengalami insiden yang tidak biasa menjelang wafatnya sang istri, Tien.

Kisah itu diceritakannya dalam buku berjudul "Pak Harto, The Untold Stories".

Dalam buku, Hioe mengaku pernah menemani Soeharto mengunjungi Pulau Tunda, pada 26 April 1995.

Saat itu, Soeharto gres saja tamat menjalankan salat Jumat.

Begitu hingga di Pulau Tunda, Soeharto eksklusif memancing dikala sore hari.

Tak membutuhkan waktu lama, Soeharto berhasil mendapat dua ekor kakap merah berukuran besar.

Namun, tiba-tiba saja muncul hujan yang disertai angin kencang, dan cuaca pun gelap.

Seketika mereka pun menghentikan acara memancing itu.

"Pada dikala itu arus bawah maritim juga deras, sehingga dari kapal Lemuru yang ia gunakan memancing, Pak Harto pindah ke Kapal Madrim yang lebih besar, dan saya ikut bersamanya,"kata Hioe.

Namun, insiden yang tidak biasa kembali terjadi.

Saat akan mandi, Soeharto tiba-tiba kehabisan air.

"Pak Harto tidak marah, ia hanya meminta diberi air Aqua untuk melap tubuh. Saya mengira ada yang tidak sengaja atau lupa mematikan keran wastafel ketika mencuci tangan pada dikala Bapak sedang memancing tadi,"ujar Hioe.

Tidak hanya itu, dikala akan makan malam bersama para pejabat lainnya, termasuk Kepala Desa Tunda, genset di kapal tersebut tiba-tiba mati.

Sedangkan, dikala itu juga terjadi hujan, dan angin semakin menjadi-jadi.

Akibatnya, kapal itu pun harus ditambatkan ke kapal Baracuda.

Dalam suasana menyerupai itu, rahasia Hioe memperhatikan Pak Harto.

"Saya melihat pandangan mata ia tampak kosong. Saat itu juga Pak Harto memutuskan batal memancing di hari Sabtu besok alasannya ialah memperkirakan arus masih akan sangat berpengaruh hingga keesokan harinya,"kata Hioe.

Pada hari Minggu, Hioe pun mendapat kabar duka.

Saat itu, istri Soeharto, Tien meninggal dunia.

Hioe lalu teringat lagi tiga insiden tidak biasa yang terjadi pada Soeharto dikala memancing sebelumnya.

"Saya tercenung dan menduga-duga, apakah tiga insiden dalam waktu berdekatan itu diantarkan alam semesta kepada Pak Harto, sebagai kode sedih bagi ia yang akan kehilangan istri terkasih untuk selamanya?"tanya Hioe.





Sumber: tribunnews.com

Share this post