Terungkap Kesadisan Kristian Bun*H Ferin, Ini Kronologinya

.com Kapolres Blora, AKBP Saptono, mengungkap perkara pembunuhan sadis atas korbannya berjulukan Ferin Diah Anjani (21) warga Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, yang dibunuh dengan cara dibakar hidup-hidup oleh lelaki yang gres dikenalnya melalui Instagram.

Kapolres menyebut, pelaku yaitu Kristian Ari Wibowo (30) warga Tlogosari Wetan, Pedurungan, Kota Semarang.

AKBP Saptono kembali mengatakan, Kristian yang berprofesi sebagai manager front office di salah satu hotel di Semarang, diketahui berkenalan dengan Ferin melalui Instagram tiga hari sebelum kejadian, yakni tepatnya pada Minggu (29/7/2018).

Berawal dari perkenalan itu, keduanya lantas saling berkirim pesan dan bertukar nomor telepone. Hingga pada akibatnya keduanya bersepakat untuk bertemu di salah satu hotel di Semarang, pada Selasa (31/7/2018) kemarin.

“Saat pertemuan itu, pelaku tiba terlebih dahulu ke hotel memakai sepeda motor Yamaha Mio, sedangkan korban juga tiba memakai taksi grab online yang dipesan oleh korban melalui salah satu sobat kosnya,” ujar Kapolres.

Lebih jauh Saptono menguraikan, dikala sudah berada di dalam kamar hotel, keduanya lantas bekerjasama intim satu kali.

Karena sebelumnya sudah disepakati bahwa akan melaksanakan fantasi seksual, maka pelaku kemudian mengikat tangan korban dengan memakai lakban yang sudah dipersiapkan oleh pelaku.

“Pada dikala tangannya di ikat dengan lakban, korban berdasarkan saja. Namun ketika kakinya juga di ikat memakai lakban, korban mulai berontak dan berteriak. Karena panik, pelaku kemudian membungkam verbal korban memakai tangan,” bebernya.

Saptono juga menjelaskan, pada dikala terjadi pertengkaran tersebut, korban diketahui kemudian terjatuh dari atas kasur dan kepalanya terbentur terlebih dahulu dilantai.

“Pengakuan pelaku ketika kita cocokkan dengan hasil outopsi itu sesuai. Yakni, ada bekas benturan benda tumpul di kepala korban,” tukasnya.

Ditambahkan oleh dia, sesudah korban tidak berdaya, korban kemudian dinaikkan kembali di atas tempat tidur dan kepalanya dibekap memakai bantal.

Setelah itu, kata dia, kemudian tangan beserta kaki korban diikat memakai lakban dan pelaku diketahui meninggalkan hotel untuk meminjam kendaraan beroda empat Honda Jazz milik dari sobat pelaku Kristian.

“Kurang lebih satu jam berselang tepatnya pukul 19.00 WIB, Kristian kembali lagi ke hotel dengan membawa kendaraan beroda empat Honda Jazz yang dipinjam dari temannya.

Setelah itu, Kristian lantas membungkus Ferin memakai selimut hotel dan menyeret Ferin untuk dimasukkan dibagasi belakang mobil,” kata Kapolres.

Saptono kembali menuturkan, Ferin yang diketahui dikala itu masih dalam kondisi bernyawa dan telah disekap oleh Kristian di dalam bagasi belakang mobil, pukul 02.00 WIB dini hari.

Tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang berada di tempat hutan jati bab Pemangkuan Hutan (BKPH) Ngawenombo, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Blora, masuk Desa Sendang Wates, Kecamatan Kunduran, pada Rabu (1/8/2018).

“Liontin, gelang, kalung dan cincin milik korban beserta tas dan handphone korban semua sudah diambil oleh pelaku.

Kemudian pelaku menyiramkan bensin disekujur badan korban dan memperabukan korban yang dikala itu kondisinya masih hidup. Setelah korban kondisinya terbakar, pelaku kemudian meninggalkan korban dan kembali lagi ke Semarang,” jelasnya.

Sesampainya di Semarang, lanjut Saptono, pelaku kemudian menggadaikan suplemen emas milik korban disebuah pegadaian dengan harga Rp 4.000.000 rupiah untuk membayar hutang.

Tak berselang lama, pada Senin (6/8/2018) sepak terjang Kristian berakhir sudah. Kristian berhasil diamankan oleh petugas di sebuah rumah kos di Semarang.
Dihadapan petugas, Kristian mengakui semua perbuatannya yang telah sadis membunuh dengan cara memperabukan korbannya hidup-hidup.

Dari tangan tersangka, petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa satu unit kendaraan beroda empat Honda Jazz warna putih, satu unit motor Yamaha Mio, suplemen Emas berupa kalung, sepasang anting-anting dan gelang milik korban, kemudian satu botol bekas minuman, celana dalam dan korek api.

“Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, Kristian terancam akan dijerat dengan pasal 340, 338 dan 366 kitab undang-undang hukum pidana dengan eksekusi maksimal penjara seumur hidup atau eksekusi mati,” pungkas AKBP Saptono.(Humas Polres Blora)

 Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kronologi Pembunuhan Sadis Ferin Anjani, dari Kamar Hotel hingga Hutan Jati Blora,





Sumber: tribunnews.com

Share this post