Sudah Bayar Rp 750 Juta Anaknya Tak Juga Diterima Di Kedokteran Undip, Ternyata Muslimin Ditipu
.com Harapan Muslimin Ahmad, untuk sanggup memasukkan anaknya kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, jadi mimpi belaka.
Baca Juga
Hal itu terungkap dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Semarang, Kamis (2/8/2018).
Kasus ini menyeret tiga terdakwa, masing-masing Yunie Suharwati alias Ayu Binti Harsoyo, Ermin Sri Giarsih binti Soewandi, dan Supriyanto bin Supardi.
"Saksi fakta sudah kami panggil, namun tidak juga kunjung hadir di persidangan, hari ini (Kamis) sudah memasuki sidang investigasi terdakwa, alasannya sidang sudah beberapa kali ditunda," kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Semarang, Sutardi.
Dalam dakwaanya, Sutardi menyebutkan, bencana tersebut terjadi pada Mei 2015, dikala Muslimin Ahmad minta tolong Hery Santosa untuk mencarikan orang yang sanggup memasukkan anaknya, MRD, untuk sanggup diterima menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran Undip Semarang.
Kemudian atas ajakan tersebut, Hery Santoso mencari informasi dan mendapatkan informasi kalau Yunie Suharwati, sanggup memperlihatkan jalan untuk MRD menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran Undip.
Selanjutnya, Hery Santosa menemui terdakwa Yunie, di rumahnya yang ada di Jalan Jebresan RT 6 RW 3, Kalitirto, Berbah, Sleman, untuk meminta tolong memasukkan MRD di Fakultas Kedokteran Undip itu.
Permintaan Hery Santosa pun, disanggupi oleh Yunie, dengan syarat disiapkan sejumlah uang untuk biaya masuk.
"Hery Santosa pun mengajak Yunie ke rumah Muslimin yang ada di Cluster Executive Graha Estetika, Pedalangan, Banyumanik, Semarang, untuk bertemu secara eksklusif dan membicarakan sejumlah uang tadi," terang Sutardi.
Kemudian, dikala bertemu dengan Yunie, korban memberikan keinginannya untuk memasukkan MRD menjadi mahasiswa di Undip dan dikala itu Yunie berjanji sanggup memenuhi hal tersebut.
Yunie pun meyakinkan Muslimin, dengan menyebut beberapa nama yakni oknum dari universitas tersebut, ialah terdakwa Ermin Sri Giarsih dan terdakwa Supriyanto.
"Kemudian Yunie meminta uang sebesar Rp 500 juta, sebagai biaya masuk di fakultas tersebut, dan Muslimin menyanggupi syarat tersebut," ujarnya.
Atas kesepakatan dari Yunie, Muslimin pun menyerahkan uang sebagai syarat tersebut, dengan jumlah Rp 500 juta dan Rp 250 juta, sehingga total ada Rp 750 juta yang diserahkan pada Juni 2015.
"Rincian total itu dikatakan Yunie ke Muslimin, yakni Rp 600 juta dipakai untuk biaya masuk ke Fakultas Kedokteran Undip Semarang dan Rp 150 juta, dipakai untuk biaya uang gedung hingga hingga Februari 2016," imbuhnya.
Ternyata, korban Yunie tidak hanya Muslimin saja, namun ada juga Eny Astuti, yang mana Yunie telah mendapatkan uang dari keduanya dengan total Rp 1, 5 miliar.
Bahkan, hingga dikala ini titipan mahasiswa itu, masih tidak membuahkan hasil, sehingga masalah ini hingga ke persidangan.
"Saat ini masalah tersebut masih terus proses persidangan," kata Panitera Muda Pidana PN Semarang, Noerma Soejatiningsih.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Undip, Semarang, Prof Dr dr Trinur Kristina, dikala dikonfirmasi Tribun Jateng, menyampaikan pihaknya tidak mengetahui adanya masalah tersebut, apalagi hingga menyeret dua oknum dari Undip.
"Saya pribadi tidak pernah mendengar hal itu, namun tahun kemudian bapak Wakil Rektor II Undip, pernah sedikit memberikan hal itu, namun tidak begitu jelas, dan masalah ini sudah ada di ranah yang berwajib, sehingga detil bagaimana kami tidak mengetahuinya," jelasnya.
Trinur juga menceritakan, bahwa bencana ibarat titip mahasiswa banyak ditemui di Undip, khususnya di Fakultas Kedokteran.
Namun, pihaknya menampis semua informasi kalau Fakultas Kedokteran Undip sanggup menitipkan calon mahasiswa titipan dengan jalur membayar itu.
"Bahkan ada yang ingin menemui saya, tapi dari kami, tegaskan lagi, kami tidak mendapatkan adanya titipan lewat jalur khusus berupa titipan uang itu. Dan mengenai masalah ini, kami tidak tahu," tegasnya.(Hesty Imaniar)
Sumber: tribunnews.com
0 Response to "Sudah Bayar Rp 750 Juta Anaknya Tak Juga Diterima Di Kedokteran Undip, Ternyata Muslimin Ditipu"
Posting Komentar