Pura-Pura Mati Ketika Dirampok, Kapolres Banyuwangi : Kemampuan Bertahan Lurah Penataban Luar Biasa


.com Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman mengakui kalau kemampuan bertahan hidup Lurah Penataban Wilujeng Esti Utami, luar biasa.

Sebab dalam keadaan kaki dan tangan terikat, bu lurah yang sempat terseret arus sungai sejauh 50 meter dari lokasi pembuangan tetap selamat.

Baca Juga

Padahal dalam kondisi menyerupai itu, kemungkinan terburuk bisa terjadi, termasuk kehilangan nyawa.

"Mau sungai dalam atau dangkal, butuh kemampuan khusus untuk bertahan dengan kaki dan tangan terikat di dalam air. Apalagi sungai ini kedalamannya hampir dua meter. Saya dulu sempat latihan menyerupai itu dan tidak mudah," ujar Donny kepada Kompas.com, Kamis (2/8/2018).

Saat ditemukan oleh warga dan polisi, tangan dan kaki bu lurah masih terikat besar lengan berkuasa kantong plastik hitam yang disambung menjadi tali.

Hanya saja, plastik yang dipakai untuk menyumpal verbal Bu lurah terlepas.

Kemungkinan hanyut alasannya ialah derasnya arus sungai.

"Selain takdir baik, menyerupai yang saya bilang di keterangan awal, kalau kemampuan bertahan dan semamgat bu lurah untuk hidup sangat tinggi," terang Kapolres Banyuwangi.

Penyiksaan kepada korban dilakukan pertama kali sehabis tersangka menyuruh korban melemparkan tas ransel ke jok belakang.

Setelah itu, korban ditodong memakai pistol mainan dan kepala cuilan belakang korban dipukul tiga kali oleh tersangka sampai kepala korban mengenai cuilan depan mobil.

Saat itu, kepala korban ditutup dengan tas plastik hitam.

"Setelah itu korban akal-akalan mati dan tersangka mengikat tangan korban di belakang kemudian cuilan kaki juga. Tapi tidak pribadi dibuang tapi sempat dibawa berputar-putar dengan mobil. Baru kemudian kembali ke lokasi awal," terang Kapolres.

Sepanjang perjalanan tersebut, tersangka beberapa kali memukul kepala dan badan bu lurah memakai pistol mainan.

Di tepi Sungai Sere, badan bu lurah yang lemas dan masih memakai seragam pakaian sopan santun Banyuwangi didorong tersangka ke sungai.

Sementara tas plastik hitam yang menutupi kepala sudah dilepas.

Menurut Kapolres Banyuwangi, ketika ini Bu Lurah Wilujeng dalam santunan pihak kepolisian dan diamankan di daerah khusus.

Hal tersebut dilakukan atas undangan pribadi bu lurah.

"Hari pertama bu lurah sempat ngantor tapi kemudian sehabis dimintai keterangan ia minta santunan ke kepolisian," tuturnya.

"Dia juga sempat mengeluh kepalanya pusing. Kemungkinan shock dan ketakutan itu masih ada. Saat ini sudah di daerah kondusif dan kami awasi," terang Kapolres.





Sumber: tribunnews.com

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pura-Pura Mati Ketika Dirampok, Kapolres Banyuwangi : Kemampuan Bertahan Lurah Penataban Luar Biasa"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel