Tsamara Amany Sindir Politik Dinasti Ahy, Andi Arief Dan Ferdinand Hutahaean Beri Jawaban


.com Politisi Partai Demokrat Andi Arief dan Ferdinand Hutahaean angkat bicara menanggapi sindiran politik dinasti yang dilontarkan oleh Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany Alatas.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari laman Twitter mereka pada Senin (6/8/2018).

Awalnya, Tsamara Amany menyampaikan jikalau dirinya tidak tahu bagaimana seseorang yang diwarisi politik dinasti mengklaim sebagai perwakilan anak muda.

"Saya tak tau bagaimana seseorang yang diwarisi sebuah dinasti politik dapat mengklaim diri sebagai perwakilan anak muda.

Mewakili anak muda bukan sekadar soal usia.

Tapi juga soal kerja keras & kompetensi. Kita semua para politisi muda harus berupaya mengambarkan itu," kata Tsamara Amany.

Menanggapi hal tersebut, Andi Arief menyangkan jikalau orang menyerupai Tsamara Amany mengalami pendidikan politik yang salah di PSI.

@AndiArief__: Sayang sekali orang berpotensi menyerupai tsamara ini mengalami pendidikan politik yang salah di PSI.

Politik kebencian kelihatannya si PSI jauh lebih banyak ketimbang kelas kuliah lain yg penting.

Selain itu, Andi Arief juga menyampaikan apabila berpolitik jangan asal nekat, tetapi harus ada sekolahnya.

@AndiArief__: Berpolitik jangan asal nekad, harus ada sekolahnya, kursusnya, kuliahnya diskusi2 intens sehingga konsep2 politik paham.

Buku politik apa yg menyebut cara AHY ialah dinasti? Jangan lupakan juga perbanyak turun temui dan rakyat.


Sementara itu, Ferdinand Hutahaean balik menyindir Tsamara Amany dengan menyampaikan apabila sosok yang dimaksud Tsamara telah mempunyai gelar berderet.

@LawanPoLitikJKW: Lu sekolah aja belum final udh belagu.

Anak muda yg kau omongin itu gelarnya berderet dan diakui dunia internasional.


ebelumnya, Andi Arief sempat memperlihatkan penjelasan mengenai politik dinasti yang banyak dilayangkan kepada Demokrat dan AHY.

Menurut Andi Arief, apa yang terjadi di Demokrat bukanlah sebuah politik dinasti, melainkan regenerasi partai.

Menurut Andi Arief, potensi dinasti itu terjadi ketika pemimpin politik menunjuk keluarga dan tidak melibatkan kehendak masyarakat.

Sementara, apabila dipersiapkan dengan cara benar dan mendengar kehendak masyarakat, itu menjadi regenerasi.

Andi menegaskan jikalau pemimpin wajib mempersiapkan regenerasi.

Politisi Partai Demokrat itu menyampaikan jikalau Susilo Bambang Yudhoyono tidak menganut politik dinasti, namun sukses melaksanakan regenerasi.

"Ada yang masih galau perbedaan politik dinasti dan regenerasi. Pemimpin politik menunjuk keluarga tak hitung kehendak masyarakat itu potensi dinasti, tapi kalau dipersiapkan dg cara benar dan mendengar kehendak maayarakat itu regenerasi Pemimpin wajib persiapkan regenerasi.

Kalau SBY menentukan jalan politik dinasti, maka ketika 2014 dengan kekuasaannya akan memaksa Pramoni Edi Wibowo atau Ani Yudhoyono sebagai cawapres ikuti seruan beberapa kandidat yg bertarung. SBY tidak menentukan dinasti yang ekstrem ala monarki itu.

Setelah Pilpres 2014 Partai Demokrat tidak mempunyai figur, padahal Partai Politik wajib menyumbang figur untuk negara dan dikehendaki rakyat.

Partai Demokrat semenjak 2014 terus memonitor kehendak rakyat terhadap Pak De Karwo, TGB, Rido dari internal Paryai. Dari eksternal ada CT, SMi, Rizal Ramli, Khofifah, YIM, Dede Yusuf dll.

Setelah Pilkada DKI justru AHY yg kalah bertarung justru dikehendaki publik cawapres.AHY bersama figur2 lain disiapkan, fakta kehendak rakyat lewat survey AHY termasuk yg dikehendaki dan partai2 realistis ketika ini.

SBY dan Partai Demokrat tidak pernah tawarkan AHY Cawapres pada Jokowi dan Prabowo.

Jokowi justru bicara pada SBY, AHY diterima publik.

Prabowo juga melihat AHY kurang lebih sama dan resmi meminang 2019. AHY tidak aji mumpung, justru meminta Prabowo juga hitung figur lain juga.

Kalau rakyat dan tokoh politik mempertimbangkan juga bahwa AHY selain punya kapasitas dan elektabilitas ialah juga anak SBY, itu bukan politik dinasti. Tapi SBY dan demokrat sukses lakukan regenerasi," tulis Andi Arief 25 Juli 2018 lalu.








Sumber: tribunnews.com

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Tsamara Amany Sindir Politik Dinasti Ahy, Andi Arief Dan Ferdinand Hutahaean Beri Jawaban"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel