Calon Berpengaruh Cawapres Prabowo: Habib Salim, Ustaz Somad, Dan Ahy
.com Sepekan menjelang registrasi pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden, nama kandidat pendamping Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengkerucut menjadi tiga nama.
Baca Juga
"Saya perhatikan posisi terkuat sudah ditempati oleh AHY," terperinci said kepada Tribunnews.com, Rabu (1/8/2018).
Menurut dia, AHY menguat lantaran PAN tidak terlalu 'ngotot' untuk memajukan Zulhas.
Sementara Aher, dari sisi elektabilitas ia diperhitungkan kalah besar lengan berkuasa dari AHY.
"Perhitungan wacana prospek penambahan bunyi bagi Prabowo tampaknya akan lebih berat ke AHY," paparnya.
Namun, ia melihat, posisi AHY yang sudah menguat ini kini terancam lantaran Forum Ijtima Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) mengusulkan nama Ustad Abdul Somad (UAS) dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri sebagai kandidat cawapres untuk Prabowo.
Pemunculan dua nama itu oleh GNPF-Ulama sebagai kandidat cawapres Prabowo kata dia, tampaknya akan menciptakan proses penentuan cawapres dari kubu penantang petahana Joko Widodo (Jokowi) menjadi semakin alot.
"Ketika yang dimunculkan nama Habib Salim, peta persaingan di kubu 'oposisi' dapat berubah lagi. Kekuatan AHY terpaksa harus ditimbang ulang. Sebab, Habib Salim terperinci lebih besar lengan berkuasa dari Aher,"katanya.
Karena imbuhnya, UAS atau Habib Salim lebih dapat merebut bunyi pemilih muslim.
Catatan penting lainnya, ia menjelaskan, Habib Salim Segaf merupakan non-jawa, mantan dubes, mantan menteri, dan lebih dari itu 'maqom' Habib Salim tidak sama dengan Aher.
"Dia punya garis keturunan yang oleh sebagian pemilih muslim dipandang mulia. Sebab ia mempunyai nasab dengan Nabi Muhammad SAW," ujarnya.
Dengan nasabnya itu, imbuhnya, ia tentu berpotensi meraup bunyi pemilih muslim lebih banyak dibandingkan dengan Aher.
Oleh lantaran itu, ketika GNPF-Ulama memajukan nama Habib Salim, PKS sebenarnya sangat terbantu.
Sebab atas pemberian itu, peluang PKS yang sempat mengecil untuk memajukan kadernya sebagai cawapres Prabowo kini kembali terbuka lebar.
"Pantaslah jikalau PKS berterimakasih kepada GNPFU. Dari hasil 'Ijtimak' Ulama yang digelar oleh GNPFU itu, posisi tawar PKS dihadapan Prabowo, termasuk juga SBY semakin kuat," katanya.
Apalagi kata dia, PAN melalui, Amien Rais sudah memberi kode oke untuk duet Prabowo-Salim.
"Sebetulnya, sesudah membaca pergerakan Prabowo selama ini, aku hampir hingga pada kesimpulan bahwa Prabowo akan mengambil AHY. Sinyal Prabowo itu sudah tampak semenjak ia mengunjungi rumah SBY pada beberapa waktu yang lalu," ucapnya.
"Tetapi sesudah nama Habib Salim mencuat, Prabowo tampaknya akan berhitung ulang untuk mencomot AHY," katanya.
Sebab menurutnya, ia kadung berjanji untuk ikut pada isyarat ulama.
Dia menduga, Prabowo tampaknya juga tidak mengira GNPF-Ulama akan menduetkan ia dengan Habib Salim.
Bukan cuma Prabowo, imbuhnya, proposal GNPF-Ulama itu juga tampaknya menciptakan SBY "deg-deg-an'. "Sebab aku yakin SBY tahu betul beda antara Aher dan Habib Salim," katanya.
Ia yakin, niscaya SBY punya kalkulasi tersendiri soal dua nama pesaing anaknya itu.
"SBY pastilah dapat mengukur implikasi politik dari dimunculkannya nama Habib Salim oleh kelompok Islam politik yang tengah berkibar semisal GNPF-Ulama," paparnya.
Dia juga melihat, SBY tentu perlu meyakinkan kembali Prabowo biar tetap berpasangan dengan AHY.
Untuk memuluskan harapannya itulah maka tak heran jikalau SBY, kata dia, sudah berani mengambil keputusan untuk membangun koalisi antara Demokrat dan Gerindra, sambil berkata,'Prabowo Presiden kita.'
"Jadi koalisi yang disepakati oleh Prabowo dan SBY aku baca tidak lepas dari tujuan SBY untuk mengamankan AHY sebagai cawapres Prabowo, betapapun kukuh dikatakan tidak ada pembicaraan khusus mengenai posisi cawapres," katanya.
Karena itu ketika Prabowo menyampaikan SBY tidak memaksakan AHY untuk menjadi cawapresnya dan menyerahkan penentuan posisi cawapres sepenuhnya kepada dirinya, ia mengira itu sekedar fatsun politik saja.
"Prabowo tampaknya ingin menjaga kehormatan SBY dan pada ketika yang sama berusaha menjaga perasaan PKS dan PAN sebagai kawan koalisi potensial berikutnya," ucapnya. (*)
Sumber: tribunnews.com
0 Response to "Calon Berpengaruh Cawapres Prabowo: Habib Salim, Ustaz Somad, Dan Ahy"
Posting Komentar