Prabowo Terancam Batal Nyapres,Ini Alasannya
.com PRABOWO SUBIANTO ialah seorang negarawan. Hidup dan sisa usianya ingin diabdikan untuk bangsa. Orang-orang bersahabat Prabowo mengkonfirmasi fakta ini. Soal ini, tak diragukan. Prabowo memang seorang nasionalis sejati. Darahnya benar-benar merah putih .
Baca Juga
Sebelum bicara menang-kalah, mesti diawali dari syarat nyapres. Untuk nyapres, mesti punya 25% suara, atau 20% kursi. Gerindra punya 73 kursi. Kurang 39 kursi. Karena itu, harus berpartner dengan partai lain. Ada PKS, PAN dan Demokrat yang masih jomblo. Siap dipinang kalau cocok syaratnya.
Partner sama PKS, Prabowo gak mau ambil cawapres PKS. Bagi PKS, cawapres jadi syarat mutlak. Begitu juga dengan PAN. Prabowo ogah dengan cawapres dari PAN. Karena faktor Amin Rais, PAN mengalah. Tawarkan Ustadz Abdussomad (UAS). Prabowo ragu, UAS ogah. Gak jadi pula. Tanda-tandanya PAN malah mau balik kanan. Dukung Jokowi?
Ambil AHY? Gak terang juga model koalisinya. Publik ragu SBY benar-benar mau kasih AHY untuk dampingi Prabowo. Meski akal-akalan mau. Biasa, dramaturgi politik. Belum lagi bahaya serius akan ditinggalkan oleh PKS dan Habib Rizieq kalau Prabowo ambil AHY. Akhir-akhir ini, Prabowo tawarkan posisi cawapres ke Sandiaga Uno. Prabowo-Sandiaga Uno. Sama-sama dari Getindra. Pasangan semuhrim.
Jika pasangan Prabowo-Sandiaga Uno terjadi, ini sejarah baru. Pasangan capres-cawapres dari satu partai. Didukung oleh sejumlah partai lain. Hebat. Tapi, kemungkinannya memang sangat kecil untuk terjadi.
Melihat situasi ini rasanya sulit membayangkan Prabowo sanggup tiket maju. Boleh dikatakan, jalan makin buntu. Jika mau dipaksakan, peluangnya hanya berkoalisi bersama PKS dengan mengambil Habib Salim Segaf sebagai cawapres. Karena tak yakin menang, Prabowo nampaknya tetao berat hati mengambil Habib Salim.
Prabowo dan Gerindra mesti sadar. Situasi kini sulit memaksakan Prabowo maju untuk nyapres. Dalam situasi menyerupai ini, langkah Prabowo mundur jauh lebih realistis. Berikan kepada tokoh lain. Tokoh yang tentu saja potensial menang lawan Jokowi. Dan Prabowo jadi dirijen koalisi. Pegang tugas sentral dan penentu pasangan capres-cawapres.
Jika langkah ini tak diambil Prabowo, besar kemungkinan Prabowo akan ditinggalin. Komunikasi politik deadlock, poros usang bubar. Akan muncul poros baru. Poros gres ini campuran dari PKS, PAN dan Demokrat. 150 kursi. Cukup untuk satu tiket maju
Atau, PKS, PAN dan PKB dengan jumlah bangku 136. Dengan catatan, Cak Imin punya nyali untuk keluar dari kubu Jokowi. Bergantung siapa capres yang mungkin sanggup pinangan dari partai-partai poros gres itu
Hanya ada dua nama yang paling potensial kalahkan Jokowi. Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo. Koalisi manapun yang akan terbentuk, hampir niscaya tak akan keluar dari dua nama itu.
Jika koalisi Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat deadlock, Prabowo mesti segera ambil keputusan. Mundur, dan ejekan satu nama diantara dua tokoh itu. Dengan begitu, pertama, Prabowo tak akan kehilangan muka. Kedua, Prabowo masih sanggup kendalikan koalisi. Malah lebih powerfull. Ketiga, capres tetap rekomendasi dan pilihan Prabowo. Prabowo sanggup buat syarat capres itu harus jadi kader Gerindra lebih dulu. Dan ini sangat mungkin Keempat, Gerindra tetap sanggup dorong elektabilitas partainya untuk naik. Karena capresnya dari Gerindra.
Secara urutan nama, pilih Anies Baswedan lebih menguntungkan buat Gerindra. Pertama, Anies lebih nurut kepada Prabowo. Akhir-akhir ini, Anies menyerupai tokoh representasi Prabowo. Kedua, posisi Gubernur DKI sanggup diambil Sandiaga Uno yang notabene kader Gerindra. Artinya, kalau Anies jadi presiden, Presiden dan Gubernur DKI ialah kader Gerindra.
Ini hanya soal waktu kapan Prabowo akan mengambil keputusan. Jika terlambat, Prabowo dan Gerindra akan ditinggalkan PKS, PAN dan Demokrat. Koalisi gres terbentuk. Ini akan jauh lebih memalukan bagi Prabowo dan Gerindra. Selain tentu saja sangat merugikan bagi Gerindra di Pileg 2019.(*)
Sumber: tribunnews.com
0 Response to "Prabowo Terancam Batal Nyapres,Ini Alasannya"
Posting Komentar